Minggu, 29 Mei 2011

RENCANA PENGEMBANGAN IAIN MENUJU UIN WALISONGO LIMA TAHUN MENDATANG

RENCANA PENGEMBANGAN TEHNOLOGI SISTEM INFORMASI
IAIN WALISONGO MENJADI UIN WALISONGO LIMA TAHUN MENDATANG


I. PENDAHULUAN

Pada tahun 2012 IAIN WALISONGO akan berubah status menjadi Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN Walisongo) sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam sebagai barometer menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan corak khusus agama Islam, dalam perkembangannya IAIN Walisongo mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan secara lancer dan sempurna terbukti tetap eksis di mata public sampai sekarang ini, baik secara kelembagaan, jumlah dan mutu alumninya, maupun jangkauan pengabdian kepada masyarakat, bangsa, negara dan agama. Pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas memiliki posisi yang sangat strategis. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan tinggi yakni menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan / atau kesenian (PP.60-1999), Tantangan kedepan berupa persaingan di dalam negeri maupun global, menuntut lembaga pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas guna menghadapi persaingan dipasar kerja. IAIN Walisongo Semarang pada saat ini telah memiliki 4 (empat) Fakultas, meliputi Fakultas Dakwah, Fakultas Syariah, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushulludin, dan pasca sarjana tersebar di 3 (tiga) lokasi Kampus yang terpisah, yaitu : Luas geografi ketiga kampus itu kurang lebih 20 hektar, dan pada tahun 2010 kemarin menambah wilayah dengan membeli tanah di sebelah barat kampus tiga seluas kurang lebih 5 hektar. Dari beberapa hal tersebut di atas maka IAIN Walisongo perlu mempersiapkan mengadakan perencanaan serta pengembangan dalam rangka memenuhi harapan yang telah direncanakan. Beberapa hal yang harus di kembangkan atau di sempurnakan antara lain pengembangan di bidang sarana prasarana baik gedung perkuliahan dan perkantoran,pelayanan di bidang akademik dan kemahasiswaan dan bidang administrasi kepegawaian.


STUDI PUSTAKA
A. Pengertian sistem informasi.
Sesungguhnya yang dimaksud sistem informasi tidak harus melibatkan komputer, sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (computer based information system atau CBIS), tetapi dalam prakteknya sistem informasi lebih sering dikait-kaitkan dengan komputer. Berikut beragam definisi sistem informasi :



1. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
2. Bodnar dan HopWood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
3. Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan.
B. PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI

Teknologi informasi yang biasa disebut TI, atau IT. Berbagai defines telah diberikan oleh pakar mengenai pengertian Teknologi informasi yakni :
a. ,menurut Haag dan Keen (1996) : teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
B.Menurut martin (1999) : teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi computer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
C. menurut Willams dan Sawyer (2003) : teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
Dari beberapa definisi diatas, teknologi informasi mencakup gabungan antara teknologi computer dan teknologi telekomunikasi.
Seiring dengan perkembangan dunia yang semakin maju IAIN Walisongo senantiasa berbenah diri dalam rangka menyongsong masa depan yang lebih sukses.
Tahun 2012 IAIN Walisongo malih rupa menjadi UIN Walisongo, ini artinya tantangan yang harus dihadapi lebih komplek dan komprehenship. Dalam rangka ini segala persiapan dilkukan guna melaksanakan amanat Kementerian Agama yang lebih serius. Dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas memiliki posisi yang sangat strategis. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan tinggi yakni menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian
maka perlu pembenahan di segala lini diantaranya adalah : Di bidang akademik dan kemahasiswaan . Sarana dan prasarana A administrasi dan kepegawaian

II. RENCANA PENGEMBANGAN FAKULTAS
Setelah berubah menjadi UIN Walisongo Fakultas yang ada sekarang akan ditambah dua Fakultas lagi yaitu Fakultas Sains Tehnologi dan Fakultas ilmu-ilmu Humaneora. Fakulats Sains tehnologi embrionya dari jurusan tadris sekarang yang sudah ada. Prodi Tadris sekarang antara lain : Kimia, Fisika, Biologi dan bahasa Inggris. ini prodi ilimu pendidikan.
Dalam fakultas sains tehnologi nati akan di buka ilmu murni dari ilmu yang ada di prodi tadris tersebut.
II. LAYANAN SEDANG JALAN SEKARANG ANTARA LAIN
A. DI BAGIAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
Bidang ini meliputi pendaftaran mahasiswa baru, pendaftaran matakuliah wisuda sarjana, pengukuhan guru besar dan lainya.
Sebagai lembaga Perguruan Tinggi, IAIN Walisongo telah dilengkapi sistem layanan dengan teknologi informasi, yaitu dikenal dengan istilah Sistem Informasi Tepadu, yang terdiri dari :
SIA (Sistem Informasi Akademik) untuk pelayanan akademik
SIK (Sistem Informasi Kepegawaian )
Sistem Informasi Inventaris barang Rumah Tangga
Sistem Informasi Realisasi Anggaran
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) .
Sistem Informasi Akademik adalah sistem jaringan terpadu yang menghubungkan bagian registrasi dengan fakultas memberikan pelayanan kepada mahasiswa mengenai masalah akademik kemahasiswaan. Sub bagian registrasi yang langsung berhadapan dengan mahasiswa dalam kegiatan pelayanan kepada mahasiswa telah mempergunakan Sistem Informasi Akademik (SIA) untuk mempermudah pekerjaannya. Hal ini karena dalam program SIA tersedia beberapa fasilitas/menu yang dapat menujang pelayanan tersebut. Diantara fasilitas/menu yang terdapat dalam program SIA yang biasa digunakan oleh bagian registrasi adalah sebagai berikut :
Menu Her-registrasi, yang terdiri dari :
Her-registrasi mahasiswa.
Fasilitas ini digunakan untuk mencari data mahasiswa IAIN Walisongo secara umum dengan menggunakan kata kunci NAMA dan NIM. Pemeriksaan slip SPP untuk FRS on-line.
Pada fasilitas ini bagi mahasiswa yang sudah membayar SPP pada tiap awal semesternya dapat diregistrasikan sehingga mahasiswa tersebut dapat melakukan pendaftaran mata kuliah secara on-line.
Status mahasiswa (AKTIF, LULUS, DO, CUTI)
Fasilitas status mahasiswa digunakan untuk memberikan keterangan bahwa mahasiswa yang dimaksud masih aktif atau cuti, juga mahasiswa tersebut sudah lulus atau DO.
Menu Pendaftaran, terdiri atas :
Pendaftaran calon mahasiswa baru.
Pada saat pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) menu ini digunakan untuk entry data calon mahasiswa baru. Edit data mahasiswa baru.
Bagian edit data mahasiswa baru ini digunakan apabila pada data awal terdapat kekeliruan yang harus diperbaiki atau juga untuk menambah data base pada calon mahasiswa baru
Menu Penetapan NIM Mahasiswa Baru, terdiri dari :
Pengisian nilai dan penetapan calon mahasiswa baru yang diterima
Pengisian nilai dan penetapan calon mahasiswa baru sesuai dengan fakultas dan program studi yang diterima
Pemberian NIM mahasiswa baru.
Setelah mahasiswa ditetapkan sesuai dengan program studinya masing-masing kemudian diberi NIM secara otomatis dengan menggunakan menu ini.
Keberhasilan pelayanan registrasi seperti yang digambarkan di atas, sangat berpengaruh dan berkaitan dengan pelayanan kemahasiswaan di bagian fakultas seperti pembuatan jadwal kuliah, penawaran mata kuliah, penetapan mata kuliah, proses KRS (on-line), daftar kelas tetap, absensi, jadwal ujian hingga nilai semester kini (HSS) dan transkrip nilai.
Sejak tahun akademik 2006-2007 pada semester genap, mahasiswa IAIN telah diupayakan untuk melakukan layanan akademik secara mandiri, dalam pengertian bahwa mahasiswa mampu melakukan aktivitas akademik yaitu pendaftaran mata kuliah, proses batal tambah, akses informasi akademik baik itu menyangkut HSS maupun KRS, transkrip dan jadwal kuliah. untuk itu perlu kesiapan perguruan tinggi dengan segala perangkatnya termasuk yang utama adalah tenaga pegawai sebagai penggerak utama aktifitas pelayanan akademik .

B.BIDANG SARANA PRASARANA GEDUNG PERKULIAHAN DAN PERKANTORAN

Dengan memperhatikan kondisi riil IAIN Walisongo ( yang diuraikan secara detail pada Buku Rencana Induk Pengembangan IAIN Walisongo (2001-2005), maka perlu disusun Rencana Pengembangan Fisik (RPF) dengan mengoptimalkan ketiga lokasi kampus tersebut diatas, serta pertimbangan tentang kendala keterbatasan dana pembangunan maupun pemeliharaan gedung yang dianggarkan tiap tahun, sehingga diperlukan pendekatan skala prioritas.
TUJUAN
Penyusunan Rencana Fisik (RPF) bertujuan untuk mewadahi berbagai kegiatan kampus baik yang bersifat Akademik, Administrasi maupun Sosial sehingga pengembangan fisik di dalam kampus dapat memenuhi berbagai aspek kehidupan yang akan menunjang pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Rencana Pengembangan Fisik merupakan pedoman untuk program mengimplementasi fisik secara berencana, bertahap dan berkesinambungan pada kurun waktu tertentu, dengan memperhatikan skala prioritas dan keterbatasan dana yang dianggarkan tiap tahun.
Penyusunan Rencana Pengembangan Fisik lebih difokuskan pada pemantapan dan penataan pada Kampus I, II dan III, dengan mengoptimalkan kapasitas tapak (lahan) yang telah dimiliki (dibebaskan) pada saat ini.
Dalam penyusunan Rencana Pengembangan Fisik digunakan metoda dekripsi analisis, berdasarkan data primer (hasil observasi lapangan) dan sekunder, khususnya Rencana Induk Pengembangan IAIN Walisongo (Rencana Startegis 2005-2010) yang telah ada.
Perencanaan mempertimbangkan letak geografis, kondisi topografi dan sarana –prasarana yang telah ada, serta memperhatikan aspek pelestarian lingkungan, sehingga pengembangan kampus dimasa yang akan datang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan/kerugian lingkungan disekitar Kampus I, II, dan III


PEMANTAPAN LOKASI, TAPAK DAN KEADAAN TOPOGRAFI

LOKASI KAMPUS
Kampusi IAIN Walisongo pada saat ini berada di 3 lokasi :
KAMPUS I :
Dengan luas 20,715 m2 berada ditepi jalan raya Semarang - Jakarta; paling strategis dibandingkan Kampus II maupun Kampus III.
KAMPUS II :
Dengan luas 69.880 m2 berada diselatan Kampus I, di tepi jalan raya Semarang-Boja
KAMPUS III :
Dengan luas 99.617 m2 berada diselatan Kampus II, di tepi jalan raya Semarang – Boja
Pencapaian dari pusat kota Semarang ke Kampus I, paling dekat dan mudah (± 5 km dari pusat kota Semarang), karena berada di tepi jalan raya Semarang-Jakarta sedangkan pencapaian ke Kampus II dan Kampus III dapat menggunakan angkutan kota jalan Semarang - Boja, melalui jalan raya (menurut rencana dari Pemerintah Kota Semarang) yang akan dilebarkan.
Jalan raya Semarang – Boja pada saat ini sudah menghadapi kepadatan lalu-lintas yang sangat tinggi.
PEMILIKIAN TANAH
Tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki IAIN Walisongo adalah :
Ø Kampus I : 20.715 m2
Ø Kampus II : 69.880 m2
Ø Kampus III : 99.617 m2
Ø Komplek Asrama Mahasiswa : 10.015 m2
Jumlah Kepemilikan Tanah : 200.227 m2
Berdasarkan ijin prinsip dari Gubenur Jawa Tengah luas Kampus IAIN Walisongo keseluruhan adalah 880.000 m2.
Tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki IAIN Walisongo masih jauh dari luas yang diijinkan oleh Gubenur Jawa Tengah. Hal ini terjadi karena sangat terbatasnya dana yang di anggarakan untuk pembebasan tanah, sehingga salah satu pendekatan pengembangan fisik adalah mengoptimalkan tanah/lahan yang pada saat ini telah dibebaskan/dimiliki.

IV. KEADAAN TOPOGRAFI

Keadaan topografi pada 3 kampus sangat bervariasi, terutama pada Kampus II dan Kampus III
KAMPUS I
Kondisi topografi Kampus I relatif datar, dan seluruh bangunan Kampus I pada elevasi (peil) lebih tinggi dari lingkungan disekitarnya, sehingga bebas dari kemungkinan bencana banjir dan sanitasi Kampus I tidak mengalami kesulitan, karena keberadaan sanitasi kota yang mengalir di sisi selatan (belakang) Kampus.
KAMPUS II
Kampus II memiliki topografi sangat variatif kurang lebih 40 % memiliki kemiringan lebih dari 30° sehingga untuk mendirikan bangunan gedung diatasnya memerlukan pematangan tanah (site development) dan pembangunan talud pencegah longsor.
Dibagian tengah Kampus II merupakan lembah (lekukan) yang selama ini berfungsi untuk aliran air hujan dari arah barat ketimur dan dari arah selatan keuatara, bertemu di tengah, kemudian mengarah kesudut (timur laut) kearah lingkungan kampus. Pada bagian tersebut sangat rawan untuk mendirikan bangunan gedung di atasnya.
Tapak dengan kemiringan kurang dari 30° berada di belakang (disisir barat) dan atau tapak sehingga pembangunan gedung baru ditapak tersebut memerlukan pembangunan jalan, yang jalurnya diusahakan paralel/sejajar dengan garis topografi/kemiringan tanah.
KAMPUS III
Kampus III memiliki topografi dengan kemiringan lebih dari 30° disisi barat dan utara. Dibagian tersebut perlu perhatian untuk penghijauan guna konservasi lahan terhadap bahaya longsoran tanah
Pembangunan gedung baru masih dimungkinkan dilaksanakan pada bagian tapak yang masih terbuka, disisi belakang dan disamping dengan tetap memperhatikan perlunya penghijauan untuk konservasi lahan terhadap bahaya longsor (tanpa harus membangun talud yang harganya terlalu mahal)

V. TATA GUNA LAHAN DILOKASI DAN SEKITAR KAMPUS
KAMPUS I

Lokasi Kampus I berada di tepi jalan Raya Semarang – Jakarta, merupakan wilayah kota Semarang Barat, dengan peruntukan lahan campuran (perkantoran, perdagangan dan perumahan), relatif dekat dengan Bandara Ahmad Yani maupun pusat kota Semarang.
Kegiatan di Kampus I lebih bersifat administratif institut dan penunjang, meliputi beberapa bangunan.
1. Kantor Rektorat : 1.800 m2
2. Joglo Sekretariat I : 400 m2
3. Kantor Sekretariat II : 800 m2
4. Gedung A : 540 m2
5. Gedung B : 540 m2
6. Gedung C : 828 m2
7. Gedung Aula I : 1.000 m2
8. Poliklinik :140 m2
9. Koperasi : 112 m2
10. Masjid : 280 m2
11. Rumah Dinas Rektorat : 250 m2
12. Wisma Pendidikan : 1.365 m2
13. Garasi : 128 m2
14. Tempat Parkir : 147 m2
15. Lapangan Tenis : 1.330 m2
16. Pos Jaga satpam : 17 m2
17. Sumur Artetis : 12 m2
Jumlah : 9.698 m2
Dengan luas lahan/aspek Kampus I 20.715 m2, maka tingkat kepadatan bangunan di Kampus I sudah cukup tinggi sehingga dimasa yang akan datang, diharapkan tidak ada penambahan/pembangunan gedung baru yang akan menambah tingkat kepadatan bangunan.
Pembangunan gedung baru di Kampus I dapat dilaksanakan dengan mengoptimalkan lahan/tapak yang telah ada, dengan cara (antara lain) :
1. Membongkar bangunan yang telah ada, dalam kondisi sudah tidak layak/kurang memandai/tidak memenuhi persyaratan. Beberapa bangunan gedung yang dapat dibongkar adalah : Poliklinik, Koperasi, Garasi (carport di samping gedung Rektorat lama).
2. Membangun gedung baru dan renovasi gedung yang telah ada di Kampus I diadakan pada pemantapan fungsi Kampus I sebagai :
2.a. Pusat kegiatan administrasi tingkat pusat (Institut)
2.b. Pemanfaatan sarana gedung yang telah ada (Aula, Wisma, Masjid, Rektorat Lama) untuk kegiatan pelayanan kepada masyarakat.
2.c. Persiapan sebagai sarana penyelenggaraan Pendidikan Program S3
KAMPUS II
Kegiatan di Kampus II meliputi kegiatan administratif dan akademik 2 fakultas (Tarbiyah dan Ushuludin), terdiri dari beberapa bangunan gedung :
1. Kantor Fakultas Ushuludin : 680 m2
2. Kantor Fakultas Tarbiyah : 500 m2
3. Kantor Fakultas Ushuludin (lama) : 220 m2
4. Perpustakaan Tarbiyah : 225 m2
3. Gedung Kuliah D : 960 m2
4. Gedung Kuliah E : 640 m2
5. Gedung Kuliah F : 480 m2
6. Gedung Kuliah K : 800 m2
7. Gedung kegiatan Mahasiswa (PKM) : 144 m2
3. Laboratorium Fakultas Tarbiyah : 500 m2
8. Sanggar Pramuka : 84 m2
9. Mushola : 85 m2
10. Sumur Artetis : 12 m2
11. Pos Satpam : 12 m2
Jumlah : 5.342 m2
Dengan luas lahan tapak Kampus II 69.880 m2 maka tingkat kepadatan bangunan di kampus II masih relatif rendah, masih ideal dan dimungkinkan untuk pembangunan gedung baru.
Pembangunan gedung baru di Kampus II perlu mempertimbangkan :
a. Tingkat kepadatan bangunan ideal adalah < 20 %
b. Memperhatikan adanya pengelompokan bangunan yang telah ada
c. Kondisi topografi Kampus II yang ± 20 % memiliki kemiringan lebih dari 30 %. Kondisi tersebut tidak memungkinkan didirikan bangunan ; pembangunan gedung baru memerlukan pematangan lahan (site development) dan pembangunan talud penahan longsor, yang pelaksanaannya akan membutuhkan biaya pembangunan mahal dan tinggi.
Lahan dengan kemiringan lebih dari 30° dipertahankan sebagai daerah/ruang terbuka dan taman yang sekaligus sebagai lahan konvervasi terhadap bahaya tanah longsor, terutama lahan di bagian tengah Kampus II (berupa lembah yang menampung lahan air hujan dari atas)
d. Mengoptimalkan tapak yang relatif datar untuk gedung baru. Lahan kampus II yang potensial untuk pembangunan gedung baru adalah :
d.1. Disisi barat (bagian belakang Kampus II) dengan kemiringan kurang dari 30° dan tidak berada di bawah jaringan listrik (SUTT) saluran udara tegangan tinggi.
d.2. Disisi utara dengan kemiringan kurang dari 30°, yang letaknya agak terpisah dengan gedung yang telah ada. Sehingga memerlukan pembangunan jalan ( dan prasarana lain : listrik, air, telepon) yang melingkar, paralel/sejajar dengan garis kemiringan tanah guna menghindari kemiringan jalan yang tajam/curam.
d.3. Disisi timur (bagian depan kampus II) dengan kemiringan kurang dari 30°, tetapi memiliki kendala luas lahan sangat terbatas dan berada di bawah jaringan listrik SUTT
d.4. Disisi tenggara (bagian depan kampus II) disamping gedung kantor Dekan Fakultas Tarbiyah.
e. Beberapa bangunan gedung lama yang sudah tidak memadai/kurang memenuhi persyaratan, sehingga dipertimbangkan untuk dibongkar antara lain : Mushola, parkir kendaraan roda 2, Perpustakaan, Sanggar Pramuka/Paguyuban Pencak Silat, Kantin KAMPUS III
Kegiatan di kampus III meliputi kegiatan administratif dan akademik 2 fakultas (Syariah dan Dakwah), Penunjang tingkat Institut dan Kemahasiswaan terdiri dari beberapa bangunan gedung 1. Perpustakaan I :1.200 m2
2. Perpustakaan II : 1.560 m2
3. Aula II (Ruang Utama) : 1.320 m2
4. Aula II (Panggung) : 225 m2
5. Kantor Fakultas Syariah : 660 m2
6. Kantor Fakultas Dakwah : 660 m2
7. Gedung Kuliah G : 480 m2
8. Gedung Kuliah H : 480 m2
9. Gedung Kuliah I : 800 m2
10.Gedung Kuliah J : 480 m2
11. Gedung Kuliah L : 500 m2
12. Masjid : 289 m2
13. Pusat Kegiatan Mahasiswa I : 220 m2
14. Pusat Kegiatan Mahasiswa II : 400 m2
15. Laboratorium Dakwah : 800 m2
16. Gedung Ubinsa : 1.400 m2
17. Gedung Pasca Sarjana : 1.200 m2
18. Wartel : 84 m2
19. Pos Satpam : 18 m2
20. Koperasi Mahasiswa : 1.200 m2
21. Lapangan Sepak Bola : 7.700 m2
22. Sumur Artetis : 12 m2
Jumlah : 21.688 m2
Dengan luas lahan/tapak Kampus III 99,617 m2, maka tingkat kepadatan bangunan masih cukup ideal dan dimungkinkan untuk pembangunan gedung baru.
Pembangunan gedung baru di Kampus III perlu memperhatikan :
a. Tingkat kepadatan bangunan ideal adalah < 20 %
b. Memperhatikan adanya pengelompokan bangunan yang telah ada
c. Kondisi topografi dengan kemiringan lebih dari 30°, berada dibagian belakang (sisi barat) dan utara, tidak memungkinkan untuk didirikan bangunan baru, dan perlu penghijauan guna konservasi lahan terhadap bahaya tanah longsor.
d. Mengoptimalkan lahan (tapak) yang relatif datar untuk pembangunan gedung baru antara lain 1. disisi kiri gedung program pasca sarjana
.2. disisi barat laut (dibagian belakang gedung Dektorat Fakultas Syariah)
.3. disisi barat daya dan selatan disekitar lapangan sepak bola.


VI. KONDISI DAN PEMANFAATAN BANGUNAN
KAMPUS I
Kondisi bangunan di kampus I sangat bervariasi, karena faktor usia bangunan dan perawatannya. Bangunan gedung yang telah berusia lebih dari 10 tahun adalah : Rektorat lama, Masijd, Rumah Dinas Rektorat, Gedung A, B, dan C, Poliklinik dan Koperasi.
Bangunan lahan kondisi kurang penataan adalah gedung A,B, dan C. Hal ini karena keterbatasan dana yang dianggarkan tiap tahun.
Bangunan gedung yang relatif masih baru dan dalam kondisi terawat adalah gedung Rektorat baru, Aula I dan Wisma Pendidikan.
Lokasi Kampus I yang sangat strategis, adalah potensi dan peluang dimana yang datang sehingga dapat dioptimalkan dengan memanfaatan beberapa gedung untuk pelayanan kepada masyarakat (di “komersial” kan).
Kampus I diarahkan untuk :
a. Kegiatan administratif tingkat pusat (institut)
b. Kegiatan pelayanan kepada masyarakat, dengan memanfaatkan gedung Rektorat lama, Masjid, Aula I dan Wisma Pendidikan (untuk kegiatan perumahan resepsi, pertemuan, seminar, penginapan/wisma, tamu dll.
Tingkat kebisingan yang tinggi selam 24 jam dalam sehari, menyebabkan letak Rumah Dinas Rektor kurang memadai/terganggu ketenangannya sebagai rumah tinggal) sehingga Rumah Dinas Rektor dimungkinkan direlokasi dan bangunan yang telah ada dimanfaatkan untuk wisma tamu menjadi satu kesatuan dengan wisma pendidikan yang berada di belakangnya.
KAMPUS II
Kondisi bangunan di kampus II cukup terawat dan semua dalam keadaan berfungsi dengan baik. Adapun beberapa bangunan yang kondisinya kurang terawat dan memerlukan perkantoran adalah : parkir roda 2, Mushola, Perpustakaan, Paguyuban Pencak Silat dan kantin.
Tapak pada bangunan Mushola dan parkir roda 2 dapat dimanfaatkan untuk pembangunan gedung baru yang lebih respenstatif. Bangunan Musholla dipindahkan ke tapak lain, tapak pada bangunan Paguyuban Pencak Silat & Kantin dapat di manfaatkan untuk pembangunan gedung baru, mengingat letaknya yang sangat strategis dan luas. Bangunan gedung perpustakaan sudah tidak memenuhi persyaratan, dapat dimungkinkan untuk dibongkar dan dipindahkan ke tapak yang lebih strategis dan representatif.
Kampus II diarahkan untuk :
a. Kegiatan administratif dan akademik 2 fakultas Tarbiyah dan Ushuludhin
b. Pembangunan gedung baru yang akan di laksanakan pada tahun angaran 2004 adalah 2 gedung PKM, untuk 2 Fakultas tersebut diatas.
c. Pembangunan gedung baru sebagai pengganti gedung lama yang sudah tidak presentatif adalah Gedung Perpustakaan dan Masjid.
d.Pembangunan gedung baru yang lain masih dimungkinkan, berada disisi utara dan barat laut
KAMPUS III
Kondisi bangunan di kampus III cukup terawat dan umur dalam kondisi berfungsi dengan baik.
Ada 2 bangunan gedung dalam kondisi kurang perawatan adalah gedung PKM, Kedua gedung tersebut kondisi struktur dan konstruksinya masih memenuhi persyaratan, dan perlu diperbaiki/renovasi.
Lahan disekitar lapangan sepak bola dapat dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas olah raga lain, antara lain : lapangan basket, teknis dan volley
Kampus III diarahkan untuk :
a. Kegiatan administratif dan akademik 2 fakultas Syariah dan Dakwah
b. Pembangunan gedung baru yang segera akan dilaksanakan adalah : 2 gedung PKM untuk kedua fakultas tersebut diatas.
c. Pembangunan gedung baru masih dimungkinkan di sisi gedung program Pasca Sarjana, di sudut barat laut dan sudut barat kampus.

VII. RENCANA PENGEMBANGAN
RENCANA ZONING KEGIATAN, LUAS TAPAK DAN BANGUNAN
ZONING KEGIATAN
Sesuai hasil analisis pada Bab II, maka rencana zoning kegiatan IAIN Walisongso adalah :
Kampus I
Kampus I akan difungsikan untuk :
a. Kegiatan Rektorat dan Administratif tingkat pusat (institut) dengan memanfaatkan bangunan gedung (disisi kiri/timur) :
a.1. Gedung Rektorat (3 lantai) : 1.800 m2
a.2. Gedung Sekretariat II (2 lantai): 800 m2
a.3. Gedung A dan B (2 lantai) : 1.080 m2 3.680 m2
b. Kegiatan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan gedung - gedung (disisi kanan/barat) :
b.1. Masjid : 280 m2
b.2. Joglo Sekretariat I : 400 m2
b.3. Aula I :1.000 m2
b.4. Wisma Pendidikan :1.365 m2(2 lantai)
b.5. Rumah Dinas Rektor dijadikan wisma tamu : 250 m2
b.6. Gedung C (2 lantai) : 828 m2 3.948 m2
Kampus II
Kampus II akan difungsikan untuk :
a. Kegiatan administratip dan akademik 2 fakultas (Tarbiyah dan Ushuludin) dengan bangunan gedung :
a.1. Kantor fakultas Tarbiyah (2 lantai) : 500 m2
a.2. Gedung Kuliah D (2 lantai) : 960 m2
a.3. Gedung Kuliah E (2 lantai) : 640 m2
a.4. Gedung Lab. Tarbiyah (2 lantai) : 500 m2
a.5. Kantor Fakultas Ushuludin (2 lantai) : 680 m2
a.6. Kantor Fak. Ushuludin (lama) : 220 m2
a.7. Gedung Kuliah F ( 2 lantai) : 480 m2
a.8. Gedung Kuliah K ( 2 lantai) : 800 m2 4.780 m2
b. Kegiatan penunjang, dengan sarana bangunan gedung-gedung :
b.1. Perpustakaan (direlokasi) gedung baru (3 lantai) : 1.000 m2
b.2. Musholla (direlokasi) gedung baru : 360 m2
b.3. PKM Fakultas Tarbiyah (2 lantai) : 500 m2
b.4. PKM Fakultas Ushuludin (2 lantai : 547 m2
B.5. Asrama Mahasiswa ( ma’had)
Kampus III
Kampus III akan difungsikan untuk :
a. Kegiatan administratif dan akademik 2 fakultas (Syariah dan Dakwah), dengan memanfaatkan bangunan gedung :
a.1. Kantor fakultas Syariah (2 lantai) : 660 m2
a.2. Gedung kuliah G (2 lantai) : 480 m2
a.3. Gedung kuliah H (2 lantai) : 480 m2
a.4. kantor fakultas Dakwah (2 lantai) : 660 m2
a.5. Gedung kuliah I (2 lantai) : 400 m2
a.6. Gedung kuliah J (2 lantai) : 480 m2
a.7. Gedung kuliah L (2 lantai) : 500 m2 3.660 m2
b. Kegiatan penunjang, dengan sarana gedung
b.1. Aula 2 : 1.545 m2
b.2. Masjid : 282 m2
b.3. Perpustakaan I (2 lantai) : 1.200 m2
b.4. Perpustakaan II (2 lantai) : 1.560 m2
b.4. Gedung Pasca sarjana (2 lantai) : 1.200 m2
b.5. Lapangan Olah Raga (sepakbola) : 7.700 m2
b.6. Pusat Kegiatan Mahasiswa I : 220 m2
b.7. Pusat Kegiatan Mahasiswa II (2 lt): 400 m2
b.7. PKM fakultas Syariah (2 lantai) : 500 m2
b.8. PKM fakultas Dakwah (2 lantai) : 500 m2
b.9. di bangun gedung planetarium
: 14.853 m2
VIII. GAMBARAN IMPLEMENTASI :

Pada tahun 2011 ini ada beberapa realisasi rencana pengembangan di beberapa sector misalnya :
Terkait dengan pelayanan akademik kemahasiswaan dilaksanakan pendaftaran mahasiswa baru secara on line yang pada pelaksanaanya bekerjasama dengan beberapa bank dan kantor pos di seluruh Indonesia di sector perbankan adalah bank BRI dan bank BTN sehingga calon mahasiswa cukup berproses di daerah masing masing .
Di bidang sarana prasarana akan dimulai pembangunan gedung planetarium dan kedepan dilaksanakan perombakan gedung baru yang di danai dari EDB. Disamping itu dilaksanakan pembebasan tanah yang akhirnya tembus jalan raya taman lele.


IX. PENUTUP
Dalam paparan tulisan ini merupakan gambaran system informasi dan tehologi yang dimilii IAIN Walisongo sekarang. Ke depan IAIN akan malih rupa berganti status menjadi UIN Walisongo, untuk itu system informasi dan tehnologi pelayanan public akan senantiasa berkembang dan menuju UIN Walisongo yang modern berbasis IT (informasi tehnologi). Hal baru yang akan dilkukan IAIN Walisongo yaitu menseting sarana prasarana berskala IDB (Islamic Development Bank). Dalam rangka pemenuhan kerja sama dengan IDB. Semua gedung, aula, perkantoran IAIN Walisongo standart IDb. Fakultas yang baru setelah menjadi UIN Walisongo, fakultas Saint Tehnologi dan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Humaniora. Laboratorium Sains seharga 41 milyard akan dibangun di kampus III berupa gedung Planetarium sekalas Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Sistem pelayanan akademik mendatang akan dirancang berbasis tehnologi informasi yang dalam hal ini senantisa menggunakan media internet, satu contoh mendatang. Orang tua bisa mengetahui perihal data akademik anaknya lewat brossing internet dari web IAIN Walisongo yang telah dipersiapkan untuk kusus pelayanan akademik. Artinya anak tidak bisa membohongi orang tua tentang prestasi maupun pembayaran administrasi. Semua terakses dan orang tua dapat membukanya.
Dalam bidang kepegawaian semua data diakses melalui Web IAIN Walisongo dan memungkinkan bisa dibuka dari mana saja. Termasuk pengiriman data kepegawaian, keuangan dan data laporan BMN (Barang Milik Negara).
Harapan limatahun mendatang IAIN Walisongo menjadi Universitas Islam Negeri yang berbasis tehnologi informasi sekelas Universitas Negeri di Semarang, dan mampu bersaing dengan UNDIP,UNnes dan ahkan UGM serta UI. Itu adalah obsesi paragigma praktisi kampus sekarang.
Selain itu IAIN Walisongo menjadi UIN Go internasional, yang telah membangun jaringan dengan Negara di seluruh dunia. Sekarang yang sudah jalan membangun jaringan informas, tehnologi dan pendidikan dengan Canada, Amerika, Negara-negra Timur Tengah, Negara barat lainnya. Seperti Belanda, Autralia dan lain-lainnya.
Demikian makalah tugas SIM ini yang dapat saya sajikan semoga ada manfaatnya khususnya bagi diri saya sendiri dan umumnya pada semua pembaca. Saya memohon saran kritik dan sumbangan pikiran dari pak Ir. Sumirin, M.Si demi kelengkapan tulisan ini dan bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat. Saya yakin masih jauh kesempurnaan tulisan ini untuk itu sekali lagi saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan trimakasish.
Dan khusus kepada bapak sumirin selaku dosen pengampu saya mengucapkan sangat berterima kasih atas segala sesuatu yang telah bapak berikan kepada kami

Rabu, 18 Mei 2011

Makna Cinta Kepada ALLOH SWT

Assalamu'alaikum Pemirsa,
Arti Sebuah Cinta.

Cinta bisa jadi merupakan kata yg paling banyak dibicarakan manusia. Setiap orang memiliki rasa cinta yg bisa diaplikasikan pada banyak hal. Wanita harta anak kendaraan rumah dan berbagai keni’matan dunia lain merupakan sasaran utama cinta dari kebanyakan manusia. Cinta yg paling tinggi dan mulia adl cinta seorang hamba kepada Rabb-nya.

Kita sering mendengar kata yg terdiri dari lima huruf: CINTA. Setiap orang bahkan telah merasakan namun sulit utk mendefinisikannya. Terlebih utk mengetahui hakikatnya. Berdasarkan hal itu seseorang dgn gampang bisa keluar dari jeratan hukum syariat ketika bendera cinta diangkat. Seorang pezina dgn gampang tanpa diiringi rasa malu mengatakan “Kami sama-sama cinta suka sama suka.” Karena alasan cinta seorang bapak membiarkan anak-anak bergelimang dlm dosa. Dengan alasan cinta pula seorang suami melepas istri hidup bebas tanpa ada ikatan dan tanpa rasa cemburu sedikitpun.
Demikianlah bila kebodohan telah melanda kehidupan dan kebenaran tdk lagi menjadi tolok ukur. dlm keadaan seperti ini setan tampil mengibarkan bendera dan menabuh genderang penyesatan dgn mengangkat cinta sebagai landasan bagi pembolehan terhadap segala yg dilarang Allah dan Rasul-Nya Muhammad . Allah  berfirman:
“Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yg diingini yaitu: wanita-wanita anak-anak harta yg banyak dari jenis emas perak kuda pilihan binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yg baik.”
Rasulullah  dlm hadits dari shahabat Tsauban  mengatakan: ‘Hampir-hampir orang2 kafir mengerumuni kalian sebagaimana berkerumun di atas sebuah tempayan.’ Seseorang berkata: ‘Wahai Rasulullah apakah jumlah kita saat itu sangat sedikit?’ Rasulullah  berkata: ‘Bahkan kalian saat itu banyak akan tetapi kalian bagaikan buih di atas air. Dan Allah benar-benar akan mencabut rasa ketakutan dari hati musuh kalian dan benar-benar Allah akan campakkan ke dlm hati kalian al-wahn.’ Seseorang bertanya: ‘Apakah yg dimaksud dgn al-wahn wahai Rasulullah?’ Rasulullah  menjawab: ‘Cinta dunia dan takut mati.’
Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di dlm tafsir mengatakan: “Allah memberitakan dlm dua ayat ini tentang keadaan manusia kaitan dgn masalah lbh mencintai kehidupan dunia daripada akhirat dan Allah menjelaskan perbedaan yg besar antara dua negeri tersebut. Allah  memberitakan bahwa hal-hal tersebut dihiaskan kepada manusia sehingga membelalakkan pandangan mereka dan menancapkan di dlm hati-hati mereka semua berakhir kepada segala bentuk kelezatan jiwa. Sebagian besar condong kepada perhiasan dunia tersebut dan menjadikan sebagai tujuan terbesar dari cita-cita cinta dan ilmu mereka. Padahal semua itu adl perhiasan yg sedikit dan akan hilang dlm waktu yg sangat cepat.”

Definisi Cinta
Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit krn tdk bisa dijangkau dgn kalimat dan sulit diraba dgn kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tdk bisa didefinisikan dgn jelas bahkan bila didefinisikan tdk menghasilkan melainkan menambah kabur dan tdk jelas definisi adl ada cinta itu sendiri.”

Hakikat Cinta
Cinta adl sebuah amalan hati yg akan terwujud dlm lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dgn apa yg diridhai Allah mk ia akan menjadi ibadah. Dan sebalik jika tdk sesuai dgn ridha-Nya mk akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas bahwa cinta adl ibadah hati yg bila keliru menempatkan akan menjatuhkan kita ke dlm sesuatu yg dimurkai Allah yaitu kesyirikan.

Cinta kepada Allah
Cinta yg dibangun krn Allah akan menghasilkan kebaikan yg sangat banyak dan berharga. Ibnul Qayyim dlm Madarijus Salikin berkata: ”Sebagian salaf mengatakan bahwa suatu kaum telah mengaku cinta kepada Allah lalu Allah menurunkan ayat ujian kepada mereka:

“Katakanlah: jika kalian cinta kepada Allah mk ikutilah aku niscaya Allah akan mencintai kalian.”
Mereka berkata: “ ‘Niscaya Allah akan mencintai kalian’ ini adl isyarat tentang bukti kecintaan tersebut dan buah serta faidahnya. Bukti dan tanda adl mengikuti Rasulullah  faidah dan buah adl kecintaan Allah kepada kalian. Jika kalian tdk mengikuti Rasulullah  mk kecintaan Allah kepada kalian tdk akan terwujud dan akan hilang.”
Bila demikian keadaan mk mendasarkan cinta kepada orang lain karena-Nya tentu akan mendapatkan kemuliaan dan nilai di sisi Allah. Rasulullah  bersabda dlm hadits yg diriwayatkan dari Anas bin Malik :
“Tiga hal yg barangsiapa ketiga ada pada diri niscaya dia akan mendapatkan manis iman. Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lbh ia cintai daripada selain kedua dan hendaklah dia mencintai seseorang dan tidaklah dia mencintai melainkan krn Allah dan hendaklah dia benci utk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia dari kekufuran itu sebagaimana dia benci utk dilemparkan ke dlm neraka.”
Ibnul Qayyim mengatakan bahwa di antara sebab-sebab ada cinta ada sepuluh perkara:
Pertama membaca Al Qur’an menggali dan memahami makna-makna serta apa yg dimaukannya.
Kedua mendekatkan diri kepada Allah dgn amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib.
Ketiga terus-menerus berdzikir dlm tiap keadaan.
Keempat mengutamakan kecintaan Allah di atas kecintaanmu ketika bergejolak nafsu.
Kelima hati yg selalu menggali nama-nama dan sifat-sifat Allah menyaksikan dan mengetahuinya.
Keenam menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah dan segala ni’mat-Nya.
Ketujuh tunduk hati di hadapan Allah .
Kedelapan berkhalwat bersama-Nya ketika Allah turun .
Kesembilan duduk bersama orang2 yg memiliki sifat cinta dan jujur.
Kesepuluh menjauhkan segala sebab-sebab yg akan menghalangi hati dari Allah .

Cinta adl Ibadah
Sebagaimana telah lewat cinta merupakan salah satu dari ibadah hati yg memiliki kedudukan tinggi dlm agama sebagaimana ibadah-ibadah yg lain. Allah  berfirman:

“Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dlm hatimu.”

“Dan orang2 yg beriman lbh cinta kepada Allah.”

“Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yg Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.”
Adapun dalil dari hadits Rasulullah  adl hadits Anas yg telah disebut di atas yg dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim: “Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lbh dia cintai daripada selain keduanya.”

Macam-macam cinta
Di antara para ulama ada yg membagi cinta menjadi dua bagian dan ada yg membagi menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdulwahhab Al-Yamani dlm kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid menyatakan bahwa cinta ada empat macam:
Pertama cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yg dicintai-Nya dgn dalil ayat dan hadits di atas.
Kedua cinta syirik.
Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya. Allah berfirman:

“Dan di antara manusia ada yg menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.”

Ketiga cinta maksiat.
Yaitu cinta yg akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yg diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yg diperintahkan-Nya. Allah berfirman:

“Dan kalian mencintai harta benda dgn kecintaan yg sangat.”
Keempat cinta tabiat.
Seperti cinta kepada anak keluarga diri harta dan perkara lain yg dibolehkan. Namun tetap cinta ini sebatas cinta tabiat. Allah  berfirman:

“Ketika mereka berkata: ‘Yusuf dan adik lbh dicintai oleh bapak kita daripada kita.”
Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada Allah sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban mk berubahlah menjadi cinta maksiat. Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lbh cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih mk cinta tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.

Buah cinta
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah  mengatakan: “Ketahuilah bahwa yg menggerakkan hati menuju Allah ada tiga perkara: cinta takut dan harapan. Dan yg paling kuat adl cinta dan cinta itu sendiri merupakan tujuan krn akan didapatkan di dunia dan di akhirat.”
Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di  menyatakan: “Dasar tauhid dan ruh adl keikhlasan dlm mewujudkan cinta kepada Allah. Cinta merupakan landasan penyembahan dan peribadatan kepada-Nya bahkan cinta itu merupakan hakikat ibadah. Tidak akan sempurna tauhid kecuali bila kecintaan seorang hamba kepada Rabb juga sempurna.”
Bila kita dita bagaimana hukum cinta kepada selain Allah? mk kita tdk boleh mengatakan haram dgn spontan atau mengatakan boleh secara global akan tetapi jawaban perlu dirinci.
Pertama bila dia mencintai selain Allah lbh besar atau sama dgn cinta kepada Allah mk ini adl cinta syirik hukum jelas haram.
Kedua bila dgn cinta kepada selain Allah menyebabkan kita terjatuh dlm maksiat mk cinta ini adl cinta maksiat hukum haram.
Ketiga bila merupakan cinta tabiat mk yg seperti ini diperbolehkan.
Wallahu a’lam.

PENELITIAN RUH.

Akal Bukanlah Segalanya


Mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: ‘Ruh itu termasuk urusan Rabbku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit’.”

Sebab Turun Ayat
Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim dlm Shahih kedua dari hadits ‘Alqamah dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: Ketika aku berjalan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di sebuah daerah pertanian dlm keadaan beliau bertumpuan pada sebuah tongkat dari pelepah korma tiba-tiba lewat beberapa orang Yahudi. Sebagian mereka berkata kepada sebagian lainnya: “Tanyakan pada dia tentang ruh.”
Sebagian dari mereka berkata: “. Jangan sampai dia mendatangkan sesuatu yg kalian benci.”
Berkata lagi : “Tanyalah dia.”
Mereka pun berta tentang ruh mk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diam dan tdk menjawab sedikitpun. Aku tahu wahyu sedang diturunkan kepada beliau. mk akupun berdiri dari tempatku. Turunlah firman Allah: “Mereka berta kepadamu tentang ruh mk katakanlah bahwa itu urusan Rabb-ku dan kalian tidaklah diberi ilmu tentang kecuali sedikit.”

Penjelasan Ayat
Di kalangan ulama terjadi perselisihan tentang maksud dari kata ruh yg terdapat di dlm ayat ini. Ibnu Tin rahimahullah telah menukilkan beberapa pendapat di antara ada yg mengatakan bahwa yg dimaksud adl ruh manusia. Ada lagi yg mengatakan ruh hewan dan ada pula yg mengatakan yg dimaksud adl Jibril.
Ada pula yg mengatakan maksud adl ‘Isa bin Maryam ‘alaihissalam ada yg mengatakan Al Qur’an ada yg mengatakan wahyu dan ada yg mengatakan malaikat yg berdiri sendiri sebagai shaff pada hari kiamat. Ada lagi yg mengatakan maksud adl sosok malaikat yg memiliki sebelas ribu sayap dan wajah. Ada pula yg mengatakan ia adl suatu makhluk yg bernama ruh yg bentuk seperti manusia mereka makan dan minum dan tdk turun satu malaikat dari langit melainkan ia turun bersamanya. Dan ada lagi yg berpendapat lain.
Namun mayoritas ahli tafsir memilih pendapat yg mengatakan bahwa yg dimaksud adl ruh yg terdapat pada kehidupan jasad manusia.Yaitu bagaimana keadaan ruh tersebut tempat berlalu di dlm tubuh manusia dan bagaimana cara dia menyatu dgn jasad dan hubungan dgn kehidupan. Ini adl sesuatu yg tdk ada yg mengetahui kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Al-Qurthubi rahimahullah berkata: “Yang benar adl di-mubham-kan berdasarkan firman-Nya: “Ruh itu dari perkara Rabb-ku” yaitu merupakan perkara besar dari urusan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tdk diberikan perincian agar seseorang mengetahui secara pasti kelemahan utk mengetahui hakikat diri dlm keadaan dia meyakini wujud ruh tersebut. Apabila seorang manusia lemah dlm mengetahui hakikat diri mk terlebih lagi utk menjangkau hakikat Al-Haq . Hikmah adl akal memiliki kelemahan utk menjangkau pengetahuan tentang makhluk yg dekat dengan . Dengan demikian memberikan pengetahuan kepada akal bahwa menjangkau tentang Rabb-Nya lbh lemah lagi.”

Keterbatasan Pengetahuan Akal
Akal merupakan salah satu ni’mat Allah yg diberikan kepada manusia. Dengan akal seseorang mampu membedakan mana yg baik dan yg buruk mana yg mendatangkan kemaslahatan bagi diri dan mana yg mendatangkan kemudharatan. Sehingga dgn akal itu pula seseorang bisa memahami apa saja yg diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hukum-hukum. Dengan akal seorang manusia bisa memahami syariat dan melaksanakan perintah-Nya dgn penuh ketaatan dan ketundukan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
}
“Sungguh Kami telah menciptakan manusia dlm bentuk sebaik-baiknya.”
Ibnul ‘Arabi rahimahullah berkata: “Tidak ada makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yg lbh baik daripada manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia dlm keadaan memiliki kehidupan berilmu memiliki kekuatan memiliki kehendak pandai berbicara mendengar melihat pandai mengatur dan menempatkan sesuatu pada tempatnya.”
Namun ketika mereka tdk menggunakan akal utk tunduk terhadap perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tdk mendengar peringatan-peringatan-Nya bahkan mengerjakan apa yg diharamkan mk Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengembalikan mereka ke tempat yg paling buruk yaitu neraka Jahannam. Wal’iyadzu billah. Allah berfirman

“Adapun orang2 yg beriman dan mengerjakan amal-amal shalih mk bagi mereka jannah-jannah tempat kediaman sebagai pahala terhadap apa yg telah mereka kerjakan. Dan adapun orang2 yg fasiq mk tempat mereka adl an-naar. Setiap kali mereka hendak keluar dari mereka dikembalikan ke dlm dan dikatakan kepada mereka: ‘Rasakanlah siksa an-naar yg dahulu kamu mendustakannya’.”
Oleh krn itu Allah Subhanahu wa Ta’ala sering menyebutkan di dlm Al Qur’an bentuk pengingkaran terhadap orang2 yg tdk menggunakan akal utk berjalan di atas jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengikuti syariat yg telah diperintahkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Mengapa kamu menyuruh orang lain kebaikan sedangkan kamu melupakan diri sendiri padahal kamu membaca Al Kitab ? mk tidakkah kamu berpikir?”

“Demikianlah Allah menghidupkan orang2 yg telah mati dan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti.”

“Dan apabila mereka berjumpa dgn orang2 yg beriman mereka berkata: ‘Kamipun telah beriman’ tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja lalu mereka berkata: ‘Apakah kamu menceritakan kepada mereka apa yg diterangkan Allah kepadamu supaya dgn demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?’.”

“Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya supaya kamu memahaminya.”

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lbh baik bagi orang2 yg bertakwa. mk tidakkah kamu memahaminya?”

Dan firman Allah lain yg menjelaskan bahwa orang yg tdk tunduk terhadap syariat-Nya pada hakikat mereka adl orang2 yg tdk menggunakan akal pada tempat yg semestinya. Sebab akal merupakan makhluk Allah yg terbatas kadar keilmuan yg seharus berada di bawah kekuasaan Allah Yang Maha Sempurna dan Maha Berilmu terhadap segala sesuatu.
Ibnu Qudamah rahimahullah berkata: “Segala sesuatu yg diberitakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam wajib diimani dan penukilan shahih dari beliau tentang permasalahan yg kita saksikan atau pun sesuatu yg ghaib. Kita mengetahui bahwa itu adl kebenaran dan kejujuran baik masuk akal atau tdk dan kita belum mengetahui hakikat maknanya.”

Membantah Syariat dgn Akal: Metode Kuffar
Sudah menjadi kebiasaan orang2 kafir utk selalu menolak apa yg datang dari Allah dan Rasul-Nya berupa berita-berita serta ancaman-Nya dgn akal mereka dan menyangka bahwa akal mereka di atas segala dlm menentukan keputusan. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan tentang orang2 yg mengingkari hari kebangkitan:

“Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadian ia berkata: Siapakah yg dapat menghidupkan tulang-belulang yg telah hancur luluh?”
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengabarkan bahwa orang2 kafir membantah apa yg dikabarkan kepada mereka tentang tauhid dgn akal mereka:

“Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguh ini benar-benar suatu hal yg sangat mengherankan.”
Mereka pun membantah tentang kenabian dgn akal mereka:

“Dan mereka berkata: “Mengapa Al Qur’an ini tdk diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri ini?”

Dan firman-firman Allah yg lain yg jika kita memperhatikan dgn seksama akan tampak bahwa sesungguh apa yg dilakukan oleh para pengikut hawa nafsu dari kalangan para penyembah akal seperti kaum filosof Jaringan Islam Liberal dan yg sejalan dgn mereka ini hanyalah mengikuti cara-cara nenek moyang mereka dlm ber-istidlal utk menolak Al Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan: “Menentang para rasul atau berita mereka dgn ma’qulat adl metode orang2 kafir.”
Ternyata kebiasaan nenek moyang mereka inipun diwariskan kepada para penerus pemeluk kesesatan dan para pengekor hawa nafsu utk memelihara keabadian dan kelestarian budaya setan tersebut beserta para anteknya. Mereka masih saja menjadikan akal mereka sebagai tolak ukur utk menilai sesuatu benar atau tdk bahkan sampai kepada tingkat menilai benar tdk perkataan Allah dan Rasul-Nya dgn kedangkalan akal yg mereka miliki.
Berikut ini beberapa contoh penolakan nash-nash dgn akal:
1. Menolak hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
}
“Apabila lalat jatuh ke salah satu tempat minum kalian mk hendaklah dia menenggelamkan lalu mengangkatnya. Karena sesungguh pada salah satu sayap terdapat penyakit dan pada sayap yg lain terdapat penawarnya.” . orang2 berpenyakit ini pun berkata: “Hadits ini lemah krn bertentangan dgn penelitian para ahli yg berkesimpulan bahwa pada lalat semua terdapat racun dan tdk ada penawarnya!”
Sungguh suatu tindakan yg lancang dlm melemahkan hadits yg para ulama ahli hadits sepakat menerima hanya dgn alasan bertentangan dgn hasil penelitian? Apakah mungkin menolak hadits yg sifat qath’i dgn penelitian yg masih bersifat zhanni ? Sungguh ini merupakan suatu kebodohan yg nyata.
2. Menolak kandungan hukum dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
}
“Allah mewasiatkan kepada kalian tentang anak-anak kalian bagi seorang laki2 mendapat bagian dua kali wanita.”
Maka orang2 yg berpenyakit ini mengatakan bahwa ayat tersebut sudah tdk relevan krn sekarang sudah ada persamaan hak antara laki2 dan wanita sehingga mereka harus mendapatkan bagian yg sama.
Sungguh merupakan suatu tindakan yg sangat lancang terhadap ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang Maha Adil dan Maha Mengetahui kemaslahatan hamba-hambanya. Ayat yg muhkam ini merupakan ayat yg terus berlaku pada tiap zaman dan tdk dipengaruhi oleh perkembangan peradaban manusia atau ada gerakan emansipasi yg terjadi di zaman tertentu. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyumbat mulut orang2 yg melampaui batas!

Sikap para Shahabat Terhadap Akal
Para shahabat sebagai manusia termulia di antara umat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adl orang2 yg paling paham dlm menempatkan akal mereka. Di saat mereka diajak utk bermusyawarah dlm membicarakan siasat pertempuran mereka mengungkapkan berbagai siasat dgn kepandaian akal dan pengalaman yg mereka miliki seperti yg terjadi pada perang Badr dan Khandaq. dlm perdagangan dgn akal dan kepandaian yg mereka miliki dlm berjual beli mereka mampu melakukan muamalah jual-beli yg mendatangkan keuntungan berlipat tanpa harus berbuat curang. dlm bercocok tanam mereka ahli dlm mengembangkan hasil ladang dan tanaman sehingga membawa hasil yg melimpah.
Namun dlm perkara yg telah menjadi ketetapan Allah dan Rasul-Nya tdk keluar dari lisan mereka kecuali pernyataan: “Kami dengar dan kami menaatinya!”
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Sesungguh jawaban orang2 mukmin bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum di antara mereka ialah ucapan: ‘Kami mendengar dan kami taat.’ Dan mereka itulah orang2 yg beruntung.”
Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata: “Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan tentang ketaatan kaum Muhajirin dan Anshar walaupun dlm perkara yg mereka benci. Inilah perkataan mereka dan sekira mereka kaum mukminin mk tentu mereka pun akan mengatakan : ‘Kami mendengar dan kami taat’.”
Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita semua menuju jalan yg lurus.rUH KITA TERBOMBING MENUJU KEABADIAN HIDUP YANG HAKIKI DISISI KEAGUNGAN ALLOH SWT.
Wallahul musta’an.

Sabtu, 14 Mei 2011

PERBANDINGAN HARI AKHIRAT DAN DUNIA

Wawasan Al-Qur'an

HARI AKHIRAT (3/4)
Dr. M. Quraish Shihab, M.A.

Ibnu Hisyam dalam Sirah-nya menuturkan sebuah riwayat bahwa
Nabi Saw. setelah selesainya Perang Badar, menuju tempat
pemakaman pemuka-pemuka kaum musyrik yang tewas ketika itu,
dan memanggil nama-nama mereka satu per satu:

"Wahai penghuni al-qalib (sumur atau kubur). Hai
'Utbah bin Rabi'ah. Hai Syaibah bin Rabi'ah. Hai
Umayyah bin Khalaf. Hai Abu Jahl bin Hisyam. Apakah
kalian telah menemukan apa yang dijanjikan Tuhan
kalian dengan benar? Karena sesungguhnya aku telah
menemukan apa yang dijanjikan Tuhanku dengan benar."
Kaum Muslim yang ada di sekitar Nabi bertanya: "Wahai
Rasulullah, apakah engkau memanggil/berbicara dengan
kaum yang telah menjadi bangkai (mati)?" Beliau
menjawab: "Kamu tidak lebih mendengar dari mereka
(tentang) apa yang saya ucapkan, hanya saja mereka
tidak dapat menjawab saya."

Di sisi lain Imam Muslim meriwayatkan bahwa Masruq berkata:

"Kami bertanya (atau aku bertanya) kepada Abdullah bin
Mas'ud tentang ayat, Janganlah kamu mengira
orang-orang yang gugur di jalan Allah adalah
orang-orang mati, bahkan mereka hidup di sisi Tuhan
mereka dengan mendapatkan rezeQi (QS Ali 'Imran [2]:
169)." Abdullah bin Mas'ud berkata: "Sesungguhnya kami
telah menanyakan hal itu kepada Rasulullah Saw., dan
beliau bersabda, 'Arwah mereka di dalam rongga burung
(berwarna) hijau dengan pelita-pelita yang tergantung
di 'Arsy, terbang dengan mudah di surga ke manapun
mereka kehendaki, kemudian kembali lagi ke
pelita-pelita itu. Tuhan mereka "mengunjungi" mereka
dengan kunjungan sekilas dan berfirman: "Apakah kalian
menginginkan sesuatu?" Mereka menjawab: "Apalagi yang
kami inginkan sedangkan kami terbang dengan mudahaya
di surga, ke mana pun kami kehendaki?" Tuhan melakukan
hal yang demikian terhadap mereka tiga kali dan ketika
mereka sadar bahwa mereka tidak akan dibiarkan tanpa
meminta sesuatu, mereka berkata: "Wahai Tuhan, kami
ingin agar arwah kami dikembalikan ke jasad kami
sehingga kami dapat gugur terbunuh pada jalan-Mu
(sabilillah) sekali lagi. Setelah Tuhan melihat bahwa
mereka tidak memiliki keinginan lagi di sana (lebih
dari apa yang mereka peroleh selama ini) maka mereka
dibiarkan."'

Ada juga riwayat yang dinisbahkan kepada Ali bin Abi Thalib
bahwa beliau bertanya kepada Yunus bin Zibyan: "Bagaimana
pendapat orang tentang arwah orang-orang mukmin?" Yunus
menjawab: "Mereka berkata bahwa arwahnya berada di rongga
burung berwarna hijau di dalam pelita-pelita di bawah 'Arsy
llahi." Ali bin Abi Thalib berkomentar:

Mahasuci Allah. Seorang mukmin lebih mulia di sisi
Allah untuk ditempatkan ruhnya di rongga burung hijau,
wahai Yunus. Seorang mukmin bila diwafatkan Allah,
ruhnya ditempatkan pada satu wadah sebagaimana
wadahnya ketika di dunia. Mereka makan dan minum,
sehingga bila ada yang datang kepadanya, mereka
mengenalnya dengan keadaannya semasa di dunia.

Boleh jadi ada saja yang bertanya bagaimana kehidupan itu?
Kita tidak dapat menjelaskan. Memang ada saja yang berusaha
mengilmiahkan kehidupan di sana, tetapi agaknya hal tersebut
lebih banyak merupakan kemungkinan, walaupun ada sekian
rtwayat yang dijadikan pegangan.

Mustafa Al-Kik, misalnya, berpendapat bahwa manusia memiliki
"jasad berganda": pertama, jasad duniawi; dan kedua, jasad
barzakhi. Mustafa dalam --Baina 'Alamain-- setelah mengutip
sekian banyak pendapat ulama tentang hal di atas, berusaha
untuk menjelaskan hal tersebut dengan teori frekuensi dan
gelombang-gelombang suara. Contoh konkret yang dikemukakannya
adalah radio yang dapat menangkap sekian banyak suara yang
berbeda-beda melalui gelombang yang berbeda-beda. Walaupun ia
saling masuk-memasuki, namun ia tidak menyatu dan tetap
berbeda. Ini pula yang menjadikan kita tak dapat melihat
sesuatu yang sebenarnya "ada" namun kita tak melihatnya akibat
perbedaan frekuensi dan gelombang-gelombang itu. Apa yang
dikemukakan ini -menurutnya sejalan dengan informasi Al-Quran,
antara lain yang berbicara tentang keadaan seorang yang sedang
sekarat:

Maka mengapa ketika nyawa telah sampai ke
kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat (yang
sekarat), sedangkan (malaikat) Kami lebih dekat
kepadanya darimu, tetapi kamu tidak melihat (QS
AlWaqi'ah [56]: 83-85).

Atau firman-Nya:

Aku (Allah) tidak bersumpah dengan apa yang kamu lihat
dan yang kamu tidak lihat (QS Al-Haqqah [69]: 38-39).

Kedua ayat mulia di atas mengemukakan teori gelombang
dan getaran yang sangat jelas dan gamblang. Keduanya
telah membagi materi menjadi dua macam, yang sejalan
dengan tingkat bumi sehingga dapat dilihat oleh mata,
dan yang tidak sejalan karena tingginya gelombangnya,
sehingga tersembunyi dari pandangan dan tidak terlihat
oleh mata. Dengan demikian kedua ayat tersebut
menunjuk ke alam materi yang terasa oleh kita semua,
dan alam lain yang tinggi yang tersembunyi dari mata
kita. Teori ini juga menafsirkan kepada kita jawaban
Nabi Saw. ketika kaum Muslim mempertanyakan
pembicaraan beliau dengan Ahl Al-Qalib (tokoh-tokoh
kaum musyrik yang gugur dalam peperangan Badar)
sebagaimana dikemukakan di atas. (Mustafa Al-Kik dalam
Baina 'Alamain hlm. 51)

Akhirnya betapa pun terdapat sekian banyak ayat dengan
penafsiran-penafsiran di atas, serta ada pula riwayat-riwayat
dari berbagai sumber dan kualitas, namun kita tidak dapat
mencap mereka yang mengingkari kehidupan barzakh, sebagai
orang-orang yang keluar dari keimanan atau ajaran Islam,
selama mereka tetap mengucapkan dua kalimat syahadat. Ini
disebabkan karena akidah harus diangkat dari nash keagamaan
yang pasti, yaitu Al-Quran dan maknanya pun harus pasti.
sedangkan penafsiran-penafsiran yang dikemukakan di atas belum
mencapai tingkat kepastian yang dapat dijadikan akidah.

KEHIDUPAN AKHIRAT

Kehidupan akhirat dimulai dengan peniupan sangkakala:

Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan
diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan
keduanya sekali bentur. Maka hari itu terjadilah hari
kiamat, dan terbelahlah langit sehingga hari itu
langit menjadi lemah (QS Al-Haqqah [69]: 13-16).

Dalam ayat lain dijelaskan bahwa:

... dan ditiup sangkakala sehingga matilah siapa
(rnakhluk) yang di langit dan di bumi, kecuali siapa
yang dikehendaki Allah (QS Al-Zumar [39]: 68).

Yang dikecualikan antara lain adalah malaikat Israfil yang
bertugas meniup sangkakala itu. Ini karena masih akan ada
peniupan kedua sebagaimana lanjutan ayat di atas:

Kemudian ditiupkan sangkakala itu sekali lagi, maka
tiba-tiba mereka (semua yang telah mati) berdiri
menunggu (putusan Tuhan terhadap masing-masing) (QS
Al-Zumar [39]: 68).

Banyak sekali ayat Al-Quran yang berbicara tentang kehancuran
alam raya, matahari digulung, bulan terbelah, bintang-bintang
pudar cahayanya, gunung dihancurkan sehingga menjadi debu yang
beterbangan bagaikan kapas, dan sebagainya. Itu semua
merupakan kehancuran total, bukan kehancuran bagian tertentu
saja dari alam raya ini.

Begitu manusia dihidupkan kembali dengan peniupan sangkakala
kedua, tiba-tiba:

Sambil menundukkan pandangan, mereka keluar dari kubur
mereka bagaikan belalang yang beterbangan. Mereka
datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang
kafir -ketika itu- berkata: "Ini adalah hari yang
sulit." (QS Al-Qamar [54]: 7-8).

Ada jarak waktu antara peniupan pertama dan kedua. Hanya Allah
yang mengetahui kadar waktu itu. Dan ketika semua makhluk
telah meninggal, termasuk Israfil, Allah Swt. "berseru" dan
"bertanya":

Kepunyaan siapakah kerajaan/kekuasaan hari ini?
(Kemudian Allah menjawabnya sendiri): "Kepunyaan Allah
yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan" (QS Mu'min [40]:
16).

Saat peniupan kedua, manusia sadar bahwa kehidupan di dunia
hanya sebentar (QS Al-Isra' [17]: 43) bahkan mereka merasa
hanya bagaikan boberapa saat di sore atau pagi hari (QS
Al-Nazi'at [79]: 46).

Dari sana manusia digiring ke mahsyar (tempat berkumpul untuk
menghadapi pengadilan Ilahi):

Setiap jiwa datang dengan satu penggiring dan satu
penyaksi (QS Qaf [50]: 21).

Penggiring adalah malaikat dan penyaksi adalah diri manusia
sendiri yang tidak dapat mengelak, atau amal perbuatannya
masing-masing. Begitu penafsiran para ulama.

Dan ketika itu terjadilah pengadilan agung.

Pada hari itu yang menjadi saksi atas mereka adalah
lidah, tangan, dan kaki mereka, menyangkut apa yang
dahulu mereka lakukan (QS Al-Nur [24]: 24).

Bahkan boleh jadi, mulut mereka ditutup dan yang berbicara
adalah tangan mereka kemudian kaki mereka yang menjadi
saksi-saksinya Sebagaimana ditegaskan dalam surat Ya Sin (36):
65.

Yang ingin diinformasikan oleh ayat-ayat di atas dan
semacamnya adalah bahwa pada hari itu tidak ada yang dapat
mengelak, tidak ada juga yang dapat menyembunylkan sesuatu di
hadapan pengadilan yang maha agung itu.

Siapa yang mengerjakan (walau) sebesar zarrah (dari
kebaikan). maka dia akan melihat (ganjarannya) (QS
Az-Zilzal [99]: 7).

Demikian pula sebaliknya (baca surat Al-Zilzal [99]: 8).

Pengadilan Ilahi itu akan diadakan terhadap setiap pribadi
mukalaf,

"Tidak ada satupun di langit dan di bumi kecuali akan
datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang
hamba. Sesungguhnya Tuhan telah menentukan jumlah
mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang
teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah
dengan sendiri-sendiri (QS Maryam [19]: 93-95)

Pengadilan itu menggunakan "timbangan" yang hak sehingga tidak
ada yang teraniaya karena walau sebesar biji sawi pun Tuhan
akan mendatangkan ganjarannya. (Baca QS Al-Anbiyat [21]: 47).
Apakah timbangan itu sesuatu yang bersifat material atau hanya
kiasan tentang keadilan mutlak, tidaklah banyak pengaruhnya
dalam akidah, selama diyakini bahwa ketika itu tidak ada lagi
sedikit penganiayaan pun. Yang pasti adalah:

Timbangan pada hari itu adalah kebenaran. Barangsiapa
yang berat timbangan (amal salehnya) maka mereka
adalah orang-orang beruntung, dan siapa yang ringan
timbangan kebaikannya maka itulah orang-orang yang
merugikan dirinya sendiri disebabkan mereka selalu
mengingkari ayat-ayat Kami (QS Al-A'raf [7]: 8-9)

Hasil pencatatan amal manusia yang ditimbang itu, akan
diserahkan kepada setiap orang:

Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitab
(catatan amalnya) dari arah kanannya, maka (dengan
gembira) ia berkata: "Inilah, bacalah kitabku ini.
Sesungguhnya (sejak dahulu di dunia) aku yakin bahwa
sesungguhnya aku akan menemui hisab (perhitungan) atas
diriku." Maka orang itu berada dalam kehidupan yang
diridhai; dalam surga yang tinggi, buah-buahannya
dekat. (Kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah
dengan sedap dikarenakan amal-amal yang telah kamu
kerjakan di hari-hari terdahulu (di dunia)." Adapun
yang diberikan kepadanya kitabnya dari arah kirinya,
maka dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya kiranya
tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak
mengetahui apa hisab (perhitungan) terhadap diriku.
Aduhai, kiranya kematian itulah yang menyelesaikan
segala sesuatu. Hartaku sama sekali tidak memberi
manfaat bagiku. Telah hilang kekuasaan dariku" (QS
Al-Haqqah [69]: 19-29).

Dari mahsyar (tempat berkumpul), manusia menuju surga atau
neraka. Beberapa ayat dalam Al-Quran menginformasikan bahwa
dalam perjalanan ke sana mereka melalui apa yang dinamai "
shirath" .

Antarlah mereka (hai malaikat) menuju Shirath Al-Jahim
(QS Al-Shaffat [37]: 23).

Dalam konteks pembicaraan tentang hari akhirat, Allah
berfirman:

Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan
penglihatan mata mereka, lalu mereka berlomba-lomba
(mencari) ash-shirath (jalan). Maka, bagaimana mereka
dapat melihatnya? (QS Ya Sin [36]: 66).

Di sisi lain Allah menegaskan pula bahwa:

Dan tidak seorang pun di antara kamu kecuali
melewatinya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah
suatu kemestian yang sudah ditetapkan-Nya. Kemudian
Kami menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan
membiarkan orang-orang yang zalim, di dalam neraka
dalam keadaan berlutut (QS Maryam [19]: 71-72).

Berdasar ayat-ayat tersebut, sementara ulama berpendapat bahwa
ada yang dinamai "shirath" -berupa jembatan yang harus dilalui
setiap orang menuju surga. Di bawah jalan (jembatan) itu
terdapat neraka dengan segala tingkatannya. Orang-orang mukmin
akan melewatinya dengan kecepatan sesuai dengan kualitas
ketakwaan mereka. Ada yang melewatinya bagaikan kilat, atau
seperti angin berhembus, atau secepat lajunya kuda; dan ada
juga yang merangkak, tetapi akhirnya tiba juga. Sedangkan
orang-orang kafir akan menelusurinya pula tetapi mereka jatuh
ke neraka di tingkat yang sesuai dengan kedurhakaan mereka.

Konon shirath itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari
pedang,

[kalimat dalam bahasa Arab]

Demikian kata Abu Sa'id sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim.

Para ulama khususnya kelompok Mu'tazilah yang sangat rasional
menolak keberadaan shirath dalam pengertian material di atas,
lebih-lebih melukiskannya "dengan sehelai rambut di belah
tujuh". Memang, melukiskannya seperti itu, paling tidak,
bertentangan dengan pengertian kebahasaan dari kata shirath.
Kata tersebut berasal dari kata saratha yang arti harfiahnya
adalah "menelan". Kata shirath antara lain diartikan "jalan
yang lebar", yang karena lebarnya maka seakan-akan ia menelan
setiap yang berjalan di atasnya.

----------------
WAWASAN AL-QURAN
Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat
Dr. M. Quraish Shihab, M.A.
Penerbit Mizan
mizan@ibm.net

Rabu, 11 Mei 2011

Tugas SISTEM IRFORMASI MANAJEMEN (SIM)



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN
FAKULTAS TARBIYAH IAIN WALISONGO SEMARANG TAHUN 2011
I.     PENDAHULUAN.
Saya bekerja di Kementerian Agama ditempatkan di IAIN Walisongo Semarang pada Fakultas Tarbiyah sub unit kepegawaian dan keuangan. Diskripsi pekerjaan yang saya lakukan ada tiga macam, yang pertama tentang kepegawaian, yang kedua tentang keuangan dan yang ketiga tehnisi laboratorium microteaching Fakultas Tarbiyah.
1.       Dibidang Kepegawaian saya mengurusi kenaikan pangkat, pensiun, mutasi dan surat-surat tentang kepegawaian kususnya pada tingkat kepegawaian Fakultas Tarbiyah. Jumlah pegawai dan dosen Fakultas Tarbiyah 120 orang. Segala urusan kepegawaian bertanggung jawab hirarkhi ketingkat kepegawaian Institut, kemudian dilanjutkan proses ke BKN atau ke Kementerian Agama Jakarta. Seperti kenaikan pangkat, pensiun, mutasi dan sebagainya.
2.       Di bidang keuangan saya diberitugas memproses :
a.       Lembur Uang makan
b.      Remunerasi
c.       Honorarium aneka macam kepanitiaan (workshop, seminar, PPL, lokakarya dsb)
d.      Honorarium manajerial pejabat.
3.       Tehnisi Laboratorium Microteaching.
a.       Menyuting Praktikan.
b.      Editing Gambar
c.       Cetak CD
d.      Perawatan alat-alat Laboratorium

II.     PENJELASAN PEKERJAAN.
A.      Bidang kepegawaian mengurusi kenaikan pangkat para  pegawai maupun dosen sefakultas tarbiyah. Kenaikan pangkat ini prosesnya antara pegawai dengan dosen berbeda. Kalau pegawai struktural biasanya cukup dengan melampirkan foto copi SK terakhir, daftar riwayat hidup, DP 3, surat usul mutasi kenaikan pangkat, KGB, Karpeg dan Kp.4. Persyaratan ini kami kirim kebagian kepegawaian tingkat Institut kemudian diberi persetuajuan oleh Rektor lalu dikirim ke Jakarta atau ke Kanreg BKN Yokyakarta untuk diproses SK kenaikan pangkatnya. Setelah itu tinggal menunggu SK jadi dari BKN Yokyakarta  atau Jakarta. Untuk golongan I sampai III persetuan SK dari BKN Kanreg Yokyakarta, sedang golongan IV persetujuan dari BKN kementerian Agama Pusat kemudian ke Mendiknas, disetujui baru dibuat SK itu di Kementerian Agama Pusat kemudian setelah jadi didistribusikan ke IAIN lalu diproses ke KPN guna mencairkan gaji dosen atau  pegwai. Untuk kenaikan pangkat dan jabatan dosen pada dasarnya persyaratan adminstratifnya sama, namun ditambah dengan angka kridit (KUM). KUM ini meiputi 4 instrumen yaitu, Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Unsur Penunjang Profesi. Angka kridit ini dirapatkan oleh dewan TPAK (Team Penilai Angka Kredit) tingkat Fakultas maupun tingkat institut. Untuk jabatan fungsional Asisten Ahli sampai Lektor direkomendasi oleh keputusan rapat senat Fakultas, sedangkan jabatan fungsional Lektor Kepla dan Guru Besar direkomendasi oleh keputusan rapat senat Institut. Kemudian dibuatkan usul mutasi kenaikan pangkat yang ditanda tangani oleh rektor lalu diusulkan kekementerian agama pusat di Jakarta dan Mendiknas.
B.      Bidang Keuangan.
Saya diserahi tugas :
Yang pertama tentang absen yaitu sistem absensi fakultas tarbiyah menggunakan digital absensi yakni absen dengan sidik jari. Pegawai datang sebelum jam 7.30 WIB dan pulang setelah jam 15.30 WIB. Bila mana datang telat 7.30 WIB dan pulang sebelum 15.30 WIB maka uang remunerasi hilang. Sidik jari absen ini kegunaannya adalah :
1.       Mengontrol kedisiplinan pegawai dan dosen.
2.       Untuk menghitung uang makan dan remunerasi.
3.       Untuk membuat laporan kinerja pegawai dan dosen.
Untuk mengontrol kedisiplinan pegawai yaitu absen setiap bulan sidik jari pegawai dan dosen dilaporkan ke Kementerian Agama Pusat. Kegunaannya adalah untuk menentukan sejauhmana kedisiplinan pegawai dan dosen serta untuk menganalisa beban kerja pegawai dan dosen tersebut. Laporan ini biasanya dilenkapi dengan bahan kinerja yang lain. Uang makan pegawai dan dosen sebesar Rp. 20 ribu perhari diberikan berdasarkan jumlah kehadiran. Antara pegawai, dosen dan  pejabat sama uang makannya. Sedangkan remunerasi sesuai gred (tingkatan) masing-masing. Namun yang sudah berjalan di IAIN Walisongo belum Remunerasi Nasional akan tetapi remunerasi BLU. Sehingga jumlahnya jauh lebih sedikit dari remunerasi Nasional. Remunerasi nasional untuk pegawai dan doen IAIN Walisongo masih dalam penilaian tim independen Pemerintah di kementerian agama Jakarta.
Hirarkhi pekerjaan saya melibatkan unit lain, misalnya bidang keuangan kami senantiasa SPJ semuanya melalui team ferifikasi keuangan Institut, baru kemudian ke KPN. Semua penghasilan kena pajak masuk kas Negara baru kami mencairkan sesuai dengan RAKL yang telah disetujui KPN. Sekarang ini IAIN Walisongo dalam masa transisional dari Institut ke Universitas.Sedang UIN Walisongo mulai 2012. Kalau 2012 nanti telah menjadi UIN maka Jabatan Struktural Eselonya naik. Kepala Biro dari eselon II.b menjadi IIa, Kabag dari III.b menjadi III.a Kasubag tetap eselio IV.a. Anggaran kalau masih Institut sekitar 120-200 milyard  sedangkan UIN sekitar 250- 300 milyard. System pelayanan birokrasi maupun publik IAIN dengan system BLU (badan layanan umum), lembaga setengah swasta atau suata bersubsidi. Subsidi pemerintah 3/4 %. IAIN diberi keleluasaan mengelola sumber kekayaan kampus.
Adapun bentuk penggunaan kode akun, kode anggaran tidak bisa kami tulis disini  karena sangat banyak sekali, namun dapat dilihat pada lampiran-lampiran yang kami berikan di akhir tugas ini. Selain tugas tiga tersebut masih ada tugas tambahan yaitu menjadi team pengelola laboratorium microteaching.
Diskripsi laboratorium ini adalah suatu media pembelajaran pelatihan profesi guru sebelum mahasiswa terjun praktek pengalaman lapangan di sekolah-sekolah, baik di SMA/Ma, SMP/MTs maupun di SD/MI. Mahasiswa latihan mengajar di Lab ini. Ketika latihan mengajar disuting secara alami dengan kamera CC TV  3 dimensi, sehingga ekspresi mahasiswa terekam secara all out, komprehenship dan alamiah. Perekaman dikendalikan dari ruang operator oleh petugas. Dan dievaluasi oleh dosen dari ruang observer. Kemudian hasil rekaman itu dicetak menjadi video CD yang dapat diputar ulang  sebagai bekal perbandingan saat akan PPL di sekolah.
C.   Ada tugas lain yang kami terima dari pimpinan secara temporer antara lain Panitia PLPG guru se Jawa Tengan, Memback up tugas akademik seperti wisuda, stadium general, pendaftaran mata kuliah, KKN ujian  Komprehenshi, uian skripsi dll.
IIIi.     SISTEM PELAYANAN MANAJEMEN INFOMASI DI INSTITUSI SAYA ANTARA LAIN :
      A. ABSEN DIGITAL (DIGITAL ABSENSI)
            Yaitu sistem kontrol kehadiran pegawai dan dosen IAIN Waisongo dengan sidik jari. semua pegawai dan dosen memasukkan jarinya ke mesin absen setiap hari untuk mendapatkan uang makan dan remunerasi. Kehadiran tidak boleh melebihi jam 07.30 dan pulang sebelum jam 15.30. 
     B. LAN (Local Area netword), yaitu sistem pelayanan mahasiswa yang meliputi : pendaftaran mata kuliah, pembelajaran multi media, akses nilai dan pendaftan ujian kompre dan munaqosah. Mahasiswa melihat nilai mata kuliah cukup akses lewat komputer yang telah disediakan. Juga pelayanan registrasi membayar SPP data diakses lewat LAN ini.
     C. PENGELOLAAN BARANG NEGARA (BMN)
          Semua pendataan barang milik negara lewat program SAKBP.dalam program ini petugas infentaris barang tinggal memasukkan kode barang, jumlah barang, no urut, tahun pengadaan dan sebagainya.
          Sedangkan ditingkat institut sebenarnya masih banyak sekali sistem program pelayanan publik kampus maun umum yang tidak bisa kami tuangkan di sini.






     V. SARAN-SARAN DAN PENUTUP
Dalam bidang kepegawaian ada bebarapa kelemahan birokrasi yaitu antara lain :
Pengurusan kenaikan pangkat yang golongan IV a ke atas,  kementerian agama (IAIN Walisongo) harus melalui team ferifikasi Kementerian Pendidikan Nasional.  Hal ini sangat mengahambat proses kenaikan pangkat. Seringkali sampai satu tahun belum selesai atau jadi SK. Padahal  di kementerian agama sekarang ini telah banyak para profesor yang kompeten dalam hal iniadalah  pekerjaan yang ringan,tetapi kenapa harus lewat mendiknas. Hal ini pernah saya sampaikan ketika acara lokakarya analisis jabatan dan beban kerja di hotel Kusuma Madya Bandungan Ambarawa pada nara sumber dari kementerian agama pusat yaitu bapak Dr. Handoyo Suwito yang mana beliau pernah terlibat langsung dengan masalah ini. Namun karena sebenarnya masalah pendidikan bangsa adalah milik Mendidknas maka sampai detik ini regulasi yang memperlambat proses kenaiakan pangkat golongan IV dan guru besar ini tetap melalui ferifikasi alalis kepegawaian mendiknas. Mudah-mudahan ada solusi regulasi yang bijak , adil efektif dan efisien di tahun-tahun mendatang.
Kemudian dalam bidang anggaran, kenapa pemerintah mengucurkan anggaran dipolitisasi. Yaitu dipertengahan tahun sehingga, skedul kegiatan kami kadang tidak terealisir dikarekan waktu yang tidak cukup leluasa bagi kami. Kegiatan telah diformat lewat system perencanaan baik volume, team skedulnya dan sebagainya namun kadang pemerintah sendiri sering terlambat pencairan anggaran. Mudah-mudahan kedepan ada regulasi yang tepat, cepat dan cerdas. Sehingga kami bisa bekerja seoptimal mungkin. Mohon kritik kontruktif tulisan ini agar lebih baik dan bermanfaat. terima kasih.
 

                                                                                                                                                Penulis
                                                                                                                                               
                                                                                                                                                Sopii